Informasi dan pembahasan santai

Blogger news

Sabtu, 02 Juli 2016

Rumah dan Pulang

Tidak tahu apa alasannya, aku enggan pulang ke rumah orang tua. Padahal libur lebaran sudah berlangsung sejak 2 hari kemarin. Beberapa alasan sudah aku pikirkan. Mulai dari, tidak punya teman yang banyak di sana, terlalu membosankan pergaulan di sana, atau, aku benar benar tidak mengganggap itu adalah rumah. Karena sejatinya rumah adalah tempat untuk pulang, tapi aku merasa disana bukan tempatku berpulang. Walau pulang artinya adalah kembali ke tempat asalnya, dan disanalah aku berasal. Tapi, rumah itu terasa tidak nyaman untuk aku pulang.

Sebenarnya, aku memiliki setidaknya 3 tempat untuk aku pulang. Jakarta, tempat aku dilahirkan dan dibesarkan selama 14 tahun. Di sana pula tempat kedua orang tua dan 2 adikku tinggal. Bandung, tempat pamanku, dan juga aku pernah 3 tahun tinggal bersamanya untuk menghabiskan masa SMAku. Atau Bekasi, tempat bibiku. Aku belum pernah tinggal lama di tempat bibiku tinggal, tapi, aku merasa sering dibantu olehnya setiap ada masalah seruis datang.

Tapi semua alasan tersebut terasa hambar. Tidak mendorongku untuk pulang. Aku sama sekali tidak termotivasi dengan alasan tersebut. Seperti bukan alasan, karena alasan mempunyai arti dasar atau fondasi.

Lalu, apakah ada alasan lain? Ada. Yaitu teman. Di Bandung dan di Jakarta aku masih memiliki teman yang masih lumayan akrab.

Jakarta adalah tempat aku dibesarkan selama 14 tahun, bukan tidak mungkin aku tidak memiliki teman selama itu. Tapi, terakhir aku berjumpa dan bermain dengan teman-temanku disana, suasana terasa canggung. Membosankan, tidak mempunyai makna yang membekas. Canda terasa kering di telinga, aktivitas yang biasa "nongkrong" tidak membuat aku senang dan nyaman.

Tidak jauh berbeda dengan kisah pertemananku di Bandung saat ini. Sama saja. Hanya pertemananku di Bandung itu masih memberikan manfaat bagiku. Aku merasa senang dan nyaman saat bertemu dengan teman lama di sana, walau tidak sepenuhnya. Hanya, tempat tinggal temanku sangat jauh lokasinya dengan rumah pamanku. Mereka semua yang aku sebut teman, hanya aku dapat di bangku sekolah, tidak di sekitar rumah paman. Aku tidak memiliki teman rumah. Karena itu aku enggan pulang ke Bandung, karena rumah paman. Selama di rumah, hari terasa sangat lama, malam terasa sangat sunyi. Terasa berat untuk dijalani. Mungkin itu adalah alasan mengapa aku enggan pulang ke Bandung. Walau alasan 'teman' bisa dipakai untuk aku berpulang ke bandung, tapi aku enggan untuk kembali lagi ke tempat tinggal paman.

Di tempat bibiku tinggal aku sama sekali tidak memiliki teman.

Masalah yang sejak aku berpindah ke Bogor, untuk bekerja, sudah 2 tahun masih belum bisa aku selesaikan. Seperti ada hal yang belum aku mengerti tentang apa arti kata rumah dan pulang. Seperti aku sudah nyaman sendiri tempat ini, enggan pergi kemanapun selain tempat ini.
 
 
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

Hak cipta dilindungi oleh yg maha kuasa. Diberdayakan oleh Blogger.
 
© Tentang Apapun
Di Desain Oleh Blogger dan Blogger, Re-edited by Rinal
Dilindungi Hak Cipta
Posts RSSComments RSS
Back to top