Dalam
mengambil peluang usaha kita harus yakin dan tegas , lalu kita harus optimis
akan berhasil, dan tentunya bekerja keras untuk membangkitkan peluang tersebut
menjadi sebuah kesuksesan.
Banyak sekali
peluang usaha yang ada disekitar kita, asalkan kita mau mencari dan mencari.
Akan tetapi kita perlu teliti dalam pengambilan peluang usaha. Karna peluang
tersebut pun belum tentu berhasil. Kita perlu mengidentifikasi risiko-risiko
yang akan muncul ditengah peluang tersebut. Menurut Bygrave, ada beberapa hal
yang harus diteliti dalam membuka usaha baru, yaitu:
- Opportunity (Peluang)
- Enterpreneur (Pengusaha/Pegawai)
- Resources (Modal)
- Uncertainty (Ketidakpastian)
Risiko Ketidakpastian
adalah hal yang paling dominan dalam peluang usaha. Banyak pengusaha-pengusaha
yang terjebak dalam ketidakpastian peluang usaha dan akhirnya perlahan bangkrut.
Agar kita tidak terjebak, kita harus memenuhi kriteria sebagai pengusaha
sukses. Kriteria tersebut mencakup Work Hard (Kerja Keras) , Work Smart (Kerja
Cerdas) , Enthusiasm (Antusias) , dan Service (Pelayanan) .
Bila kriteria tersebut sudah dapat terpenuhi, insyaallah, risiko ketidakpastian
sebesar apapun pasti bisa kita lewati dan usaha kita mencapai keberhasilan.
Ketika usaha
sudah berjalan normal, kita pasti akan menginginkan usaha tersebut menghasilkan
keuntungan lebih besar dan lebih besar lagi. Lalu ide-ide inovasi dan kreasi
pun muncul. Ide akan membawa bisnis menuju kesuksesan, tapi ide juga bisa
membawa kebangkrutan bisnis bila ide tersebut gagal kita tangani.
Kadang kala
kita akan mengalami keraguan dalam meningkatkan usaha dengan ide-ide yang ada.
”Kalau saya wujudkan ide ini, kira-kira berhasil ngga ya? Atau ide ini akan
gagal dan menghabiskan modal saya?”, kira-kira begitu lah keraguan yang
banyak dialami seorang wirausahawan. Keraguan timbul karna Risiko yang tidak
menentu. Keraguan adalah hal yang tidak baik untuk pengusaha, karna hanya akan
menghambat usaha yang sedang dijalani. Untuk itu kita perlu mengatasi keraguan
yang timbul karna risiko ketidaktentuan tersebut dengan menganalisis SWOT yang
kita punya. Apa itu SWOT?
- Strength , kekuatan untuk mencapai sasaran
- Weakness , kelemahan yang menghambat pencapaian sasaran
- Opportunity , peluang untuk mencapai sasaran
- Threat , ancaman yang akan terjadi saat memulai usaha mencapai sasaran
-Contoh Weakness tersebut misalkan modal usaha yang kurang, pengusahaan usaha yang kurang optimal dan tidak adanya sesuatu yang mendukung usaha akan sukses.
Bila SWOT
sudah dianalisis dan sudah diketahui apa kekuatan dan kelemahan yang kita
miliki, secara otomatis pasti keraguan yang ada akan hilang dan risiko usaha
gagal akan terminimalisasi.
Tetapi ada
juga risiko yang tidak dapat terantisipasi dengan hanya menganalisis SWOT yang
kita punya, yaitu:
- Perubahan keinginan pasar , keinginan pasar tidak dapat ditentukan oleh pengusaha
- Perubahan Konjungtur (Kondisi Ekonomi) , kondisi ekonomi masyarakat juga sangat berisiko bagi usaha yang kita jalani
- Persaingan , kadang bila usaha kita berhasil, orang akan berusaha mengikuti jenis usaha yang kita jalani. Persaingan juga dapat meningkatkan risiko dan memengaruhi usaha yang kita jalani
- Force Majeur (bencana atau sesuatu yang tidak terduga) , Bencana alam, kebakaran, atau kerusuhan juga akan meningkatkan risiko usaha yang kita jalani. Force Majeur tidak dapat diantisipasi
0 komentar